SOAL DAN JAWABAN (UTS)
Nama : Frida Fitriani
NIM : 01219055
Kelas : Manajemen A01
Mata Kuliah : Etika Bisnis(UTS)
1. Jelaskan Pengertian etika !
1. Etika adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas standar moral dan penilaian. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John dari Damaskus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika dalam studi filsafat praktis.
2. Jelaskan
pengertian etika deontologi. Menurut Immanuel Kant, terdapat dua kesulitan yang
dapat diajukan terhadap teori deontologi, jelaskan dan bagaimana solusinya !
1.
Etika
Deontologi
Istilah
‘deontologi’ berasal dari kata Yunani deon, yag berarti kewajiban. Karena itu,
eika deontologi menekankan kewajiban seseorang bertindak secara baik. Menurut
etika deontologi, suatu tindakan itu baik buka dinilai dan dibenarkan
berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan
tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri.
Atas
dasar itu, etika deontologi sangat menekankan motivasi, kemauan baik dan watak
yang kuat dari pelaku. Atau sebagaimana dikatakan Immanuel Kant (1734-1804),
kemauan baik harus dinilai baik pada dirinya sendiri terlepas dari apapun juga.
Maka dalam menilai seluruh tindakan kita, kemauan baik harus selalu dinilai
paling pertama dan menjadi kondisi dari segalanya. Dan, bahkan menurut kemauan
baikadalah syarat mutlak untuk bertindak secara moral. Atas dasar ini, menurut
Kant, tindakan yang baik adalah tindakan yang tidak saja sesuai dengan
kewajiban melainkan juga yang dijalankan demi kewajibn.
tindakan
yang dilakukan berdasarkan sikap norma pada hukum moral universal.
Ada
dua kesulitan yang diajukan terhadap teori deontologi, khususnya terhadap
pandangan-pandangan Kant, Pertama, bagaimana jadinya apabila seseorang
dihadapkan pada dua perinth atau kewajiban moral dalam situasi yang sama,
tetapi keduanya tidak bisa dilaksanakan sekaligus, bahkan keduanya saling
meniadakan. Untuk memecahkan kesulitan pertama ini, Kant memberi dua hukum
moral sebagai perintah tak bersyarat yang sekaligus dapat menjawab persoalan
tersebut diatas. Hukum moral pertama, menurut Kant, berbunyi: bertindaklah
hanya berdasarkan perintah yang kamu sendiri kehendaki akan menjadi sebuah
hukum universal. Kedua, Kant juga mengajukan perintah tak bersyarat lainnya : bertindaklah
sedemikian rupanya sehingga anda sealu memperlakukan manusia, entah dalam
dirimu sendiri atau pada orang lain. Persoalan kedua, sebagaimana dikatakn John
Stuart Mill, para penganut etika deontologi sesungguhnya ytidak bisa
mengelakkan pentingnya akibat dari suatu tindakan untuk menentukan apakah
tindakan itu baik atau buruknya. Dalam perspektif etika Adam Smith, persoalan
ini dapat dipecahkan secara lain. Menurut Adam Smith, suatu tindakan dapat
dinilai baik dan buruk berdasar motif pelakunya serta akibat atau tujuan dari
tindakan itu.
3. Jelaskan
pengertian etika teleologi dan aliran – aliran yang ada dalam teori tersebut !
1. ETIKA
TELEOLOGI
dari kata Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik
buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan
itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
– Egoisme Etis
– Utilitarianisme
Egoisme
Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan
dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan
dirinya sendiri.
Utilitarianisme
berasal dari bahasa latin utilis yang berarti
“bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik
jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua
orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Contoh : kewajiban untuk menepati janji
2.
4. Apa yang dimaksud dengan profesi? Apakah perbedaan profesi dengan hoby? Dan sebutkan ciri – ciri profesi !
2. PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESIONAL, adalah
orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang
profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian
tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut
keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi,
untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Yang
harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN /
PROFESI” dan “PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan :
PROFESI
:
·
Mengandalkan
suatu keterampilan atau keahlian khusus.
·
Dilaksanakan
sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
·
Dilaksanakan
sebagai sumber utama nafkah hidup.
·
Dilaksanakan
dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
PROFESIONAL
:
·
Orang
yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
·
Meluangkan
seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
·
Hidup
dari situ.
·
Bangga
akan pekerjaannya.
Hobi
adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan dilakukan dengan penuh gairah yang
menjadi kebiasaan/kegemaran, serta tidak menghitung coast dalam pemenuhanya,
asalkan mampu memberikan kepuasan hobi tersebut, maka seseorang akan melakukan
apapun.
Ø Sedangkan
perbedaanya pada keduanya adalah dimana kegemaran tersebut dijadikan suatu
kemampuan yang membuat dia meraih pendapatan dari apa yang dia lakukan
berdasarkan kriteria pekerjaan yang dia pilih, perkejaan itu bisa berupa
kegemaran atau keinginan seseorang untuk menjadi sesuatu dan hidup dari hal
tersebut, nikmatnya menjadi seorang profesi adalah bisa melakukan hal yang kita
sukai dan mendapat bayaran dan penghidupan dari hal tersebut.
5. Sebutkan dan
jelaskan, argument yang menentang dan mendukung mitos bisnis amoral!
1. ARGUMEN
YANG MENDUKUNG DAN YANG MENENTANG ETIKA BISNIS
Banyak yang keberatan dengan penerapan standar moral
dalam aktivitas bisnis. Bagian ini membahas keberatan-keberatan tersebut dan
melihat apa yang dapat dikatakan berkenaan dengan kesetujuan untuk menerapkan
etika ke dalam bisnis. Tiga keberatan atas penerapan etika ke dalam bisnis :
Orang yang terlibat dalam bisnis, kata mereka hendaknya berfokus pada pencarian
keuntungan finansial bisnis mereka dan tidak membuang-buang energi mereka atau
sumber daya perusahaan untuk melakukan ”pekerjaan baik”. Tiga argumen diajukan
untuk mendukung perusahaan ini :
A. Beberapa berpendapat bahwa di pasar bebas
kompetitif sempurna, pencarian keuntungan dengan sendirinya menekankan bahwa
anggota masyarakat berfungsi dengan cara-cara yang paling menguntungkan secara
sosial. Agar beruntung, masing-masing perusahaan harus memproduksi hanya apa
yang diinginkan oleh anggota masyarakat dan harus melakukannya dengan cara yang
paling efisien yang tersedia. Anggota masyarakat akan sangat beruntung jika
manajer tidak memaksakan nilai-nilai pada bisnis, namun mengabdikan dirinya
pada pencarian keuntungan yang berfokus. Argumen tersebut menyembunyikan
sejumlah asumsi yaitu : Sebagian besar industri tidak ”kompetitif secara
sempurna”, dan sejauh sejauh perusahaan tidak harus berkompetisi, mereka dapat
memaksimumkan keuntungan sekalipun produksi tidak efisien. Argumen itu mengasumsikan bahwa langkah
manapun yang diambil untuk meningkatkan keuntungan, perlu menguntungkan secara
sosial, sekalipun dalam kenyataannya ada beberapa cara untuk meningkatkan
keuntungan yang sebenarnya merugikan perusahaan : membiarkan polusi, iklan
meniru, menyembunyikan cacat produksi, penyuapan. Menghindari pajak. Argumen
itu mengasumsikan bahwa dengan memproduksi apapun yang diinginkan publik
pembeli, perusahaan memproduksi apa yang diinginkan oleh seluruh anggota
masyarakat, ketika kenyataan keinginan sebagian besar anggota masyarakat (yang
miskin dan dan tidak diuntungkan) tidak perlu dipenuhi karena mereka tidak
dapat berpartisipasi dalam pasar.
Argumen itu secara esensial membuat penilaian
normatif.
B. Kadang diajukan untuk menunjukan bahwa manajer
bisnis hendaknya berfokus mengejar keuntungan perusahaan mereka dan mengabaikan
pertimbangan etis, yang oleh Ale C. Michales disebut ”argumen dari agen yang
loyal”. Argumen tersebut secara sederhana adalah sebagai berikut : Sebagai agen
yang loyal dari majikannya manajer mempunyai kewajiban untuk melayani
majikannya ketika majikan ingin dilayani (jika majikan memiliki keakhlian
agen). Majikan ingin dilayani dengan cara apapun yang akan memajukan
kepentingannya sendiri. Dengan demikian sebagai agen yang loyal dari
majikannya, manajer mempunyai kewajiban untuk melayani majikannya dengan cara
apapun yang akan memajukan kepentingannya. Argumen agen yang loyal adalah
keliru, karena ”dalam menentukan apakah perintah klien kepada agen masuk akal
atau tidak... etika bisnis atau profesional harus mempertimbangkan” dan ”dalam
peristiwa apapun dinyatakan bahwa agen mempunyai kewajiban untuk tidak
melaksanakan tindakan yang ilegal atau tidak etis”. Dengan demikian, kewajiban
manajer untuk mengabdi kepada majikannya, dibatasi oleh batasanbatasan
moralitas.
C.Untuk menjadi etis cukuplah bagi orang-orang bisnis
sekedar mentaati hukum : Etika bisnis pada dasarnya adalah mentaati
hukum.Terkadang kita salah memandang hukum dan etika terlihat identik. Benar
bahwa hukum tertentu menuntut perilaku yang sama yang juga dituntut standar
moral kita. Namun demikian, hukum dan moral tidak selalu serupa. Beberapa hukum
tidak punya kaitan dengan moralitas, bahkan hukum melanggar standar moral
sehingga bertentangan dengan moralitas, seperti hukum perbudakan yang
memperbolehkan kita memperlakukan budak sebagai properti. Jelas bahwa etika
tidak begitu saja mengikuti hukum. Namun tidak berarti etika tidak mempunyai
kaitan dengan hukum. Standar Moral kita kadang dimasukan ke dalam hukum ketika
kebanyakan dari kita merasa bahwa standar moral harus ditegakkan dengan
kekuatan sistem hukum sebaliknya, hukum dikritik dan dihapuskan ketika jelas-jelas
melanggar standar moral.
6. Apa yang
dimaksud dengan etika bisnis? Mengapa penting bagi pelaku bisnis untuk
menyadari etika?
1. Etika bisnis adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang
masih berkaitan dengan personal, perusahaan ataupun masyarakat. atau
pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis
yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal secara
ekonomi maupun sosial.
Ø Bagi pelaku bisnis etika harus benar – benar disadari untuk menjalankan bisnis nya dengan benar tanpa melanggar ketentuan yang ada. Dan tidak merugikan banyak kalangan juga merugikan pelaku bisnis itu sendiri.
7. Sebutkan dan jelaskan prinsip – prinsip etika bisnis ! Bagaimanakah caranya agar prinsip – prinsip tersebut dalam dipahami, dihayati dan diimplementasikan oleh seluruh karyawan perusahaan ?
nepenerapan prinsip etika bisnis dalam menjalankan usaha adalah sebuah keharusan dan mencakup seluruh aspek yang ada di suatu perusahaan. Pada praktiknya dalam perusahaan, prinsip etika bisnis tersebut akan membentuk nilai, norma, dan perilaku para pekerja, mulai dari bawahan hingga atasan.
Berikut beberapa Prinsip etika bisnis
:
1. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi ini saya berkaitan
dengan sikap dan kemampuan individu dalam mengambil sebuah keputasan dan
tindakan yang tepat. Dengan kata lain, seorang pelaku bisnis harus bisa
mengambil keputusan yang baik dan tepat, dan mempertanggungjawabkan keputusan
tersebut. Pelaku usaha bisa dikatakan punya prinsip otonomi dalam berbisnis
jika ia memiliki kesadaran penuh akan kewajibannya dalam menjalankan usaha.
Artinya, seorang pengusaha memahami bidang usaha yang dikerjakan, situasi yang
dihadapi, serta tuntutan dan aturan yang berlaku di bidang tersebut.
2. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran seharusnya menjadi
dasar penting dalam menjalankan usaha apapun. Sebagian besar pengusaha sukses,
baik pengusaha modern maupun pengusaha konvensional, mengaku bahwa kejujuran
adalah salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis apapun. Prinsip kejujuran ini
sangat penting untuk dilakukan oleh para pengusaha. Pada umumnya bisnis yang
berjalan tanpa mengedapankan prinsip kejujuran tidak akan bertahan lama. Bagi
pengusaha, kejujuran ini dikaitkan dengan kualitas dan harga barang yang ditawarkan
pada konsumen. Dengan kata lain, menjual produk bermutu tinggi dengan harga
pantas dan wajar merupakan bentuk kejujuran dari seorang pengusaha kepada
konsumen. Kejujuran sangat besar dampaknya dalam proses menjalankan usaha.
Sekali saja seorang pelaku usaha tidak jujur/ menipu konsumen, maka ini adalah
awal kemunduran bahkan kehancuran sebuah bisnis. Apalagi di bisnis modern
seperti sekarang ini yang tingkat persaingannya sangat tinggi.
3. Prinsip Keadilan
Adil dalam hal ini berarti semua pihak yang terlibat dalam bisnis memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama sesuai aturan yang berlaku. Dengan begitu, maka semua pihak yang terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi terhadap keberhasilan bisnis yang dijalankan, baik secara langsung maupun tak langsung. Dengan menerapkan prinsip keadilan ini dengan baik, maka semua pihak yang terlibat di dalam bisnis, baik relasi internal maupun relasi eksternal, akan mendapat perlakuan yang sama sesuai dengan haknya masing-masing.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan ini artinya aktivitas bisnis yang dijalankan memberikan keuntungan bagi semua pihak. Berbeda dengan prinsip keadilan yang menuntut agar semua pihak tidak merasa rugi, prinsip saling menguntungkan ini menuntut hak yang dalam hal keuntungan kegiatan bisnis. Prinsip saling menguntungkan ini utamanya mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis itu sendiri. Pada praktiknya, prinsip ini terjadi dalam proses bisnis yang baik dimana pengusaha ingin mendapat keuntungan dan konsumen ingin mendapat barang atau jasa yang memuaskan.
5. Prinsip Loyalitas
Prinsip loyalitas berhubungan dengan
proses menjalankan bisnis yang dilakukan oleh para pekerja, baik manajemen,
atasan, maupun bawahan. Loyalitas dapat dilihat dari cara kerja dan keseriusan
dalam menjalankan usaha sesuai dengan visi dan misi Dengan kata lain, penerapan
prinsip loyalitas ini berarti pengusaha dan unsur-unsur di dalamnya tidak boleh
mencampur-adukkan masalah pribadi dengan urusan pekerjaan.
6. Prinsip Integritas
Moral
Dalam menjalankan bisnis, pelaku
usaha harus memiliki prinsip integritas moral yang baik. Tujuannya adalah untuk
menjaga nama baik perusahaan dan tetap menjadi perusahaan yang dipercaya
konsumen. Pada praktiknya, penerapan prinsip ini harus dilakukan oleh semua
pihak, baik itu pemilik usaha, karyawan, hingga manajemen perusahaan.
Pendekatan Etika Bisnis.
Ø Utilitarian
Approach
Pada pendekatan ini, semua tindakan
yang dilakukan harus berdasarkan pemahaman akan konsekuensinya. Artinya,
seorang pengusaha harus bisa memberikan manfaat baru kepada masyarakat dengan
biaya serendah mungkin tanpa membahayakan orang lain.
Ø Individual
Rights Approach
Pada pendekatan ini berpengaruh pada
kemampuan seseorang dalam menghargai setiap tindakan orang lain. Namun, ketika
sebuah tindakan dianggap menimbulkan perpecahan atau berlawanan dengan hak
pihak lain, maka tindakan tersebut harus dihentikan/ dihindari.
Ø Justice
Approach
Pada tindakan ini, semua orang yang
berhak membuat keputusan berada dalam posisi yang sama, dan bertindak adil
dalam melayani pelanggan, baik perorangan maupun kelompok. Pendekatan etika
bisnis ini akan menguntungkan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
8. Apa yang
dimaksud dengan code of ethics ?
1. Code
of ethic adalah Sebuah kode etik yang diadopsi oleh organisasi dalam upaya
untuk membantu mereka dalam organisasi dipanggil untuk membuat keputusan (biasanya
sebagian besar, jika tidak semua) memahami perbedaan antara 'benar' dan 'salah'
dan menerapkan pemahaman ini untuk keputusan mereka . Kode etik sering berfokus
pada isu-isu sosial. Hal ini dapat menetapkan prinsip-prinsip umum tentang
kepercayaan organisasi terhadap hal-hal seperti misi, kualitas, privasi atau
lingkungan. Ini mungkin menggambarkan prosedur yang tepat untuk menentukan
apakah pelanggaran kode etik telah terjadi dan, jika demikian, apa obat harus
diterapkan. Efektivitas kode etik tersebut tergantung pada sejauh mana
manajemen mendukung mereka dengan sanksi dan penghargaan. Pelanggaran kode
organisasi swasta etik biasanya dapat subjek pelanggar ke solusi organisasi
(seperti pembatasan usaha berdasarkan prinsip-prinsip moral).
9. Terdapat
beberapa pendapat dari ahli ekonomi tentang konsep keadilan. Diantaranya ialah
konsep keadilan dari Aristoteles, Adam Smith dan John Rawls.
1.
A. Teori Keadilan Adam Smith
Alasan Adam Smith hanya menerima satu konsep atau
teori keadilan adalah:
- Menurut Adam Smith yang disebut keadilan
sesungguhnya hanya punya satu arti yaitu keadilan komutatif yang
menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu
orang atau pihak dengan orang atau pihak yang lain.
- Keadilan legal sesungguhnya sudah terkandung
dalam keadilan komutatif, karena keadilan legal sesungguhnya hanya
konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan komutatif yaitu bahwa demi
menegakkan keadilan komutatif negara harus bersikap netral dan
memperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali.
- Adam Smith menolak keadilan distributif
sebagai salah satu jenis keadilan. Alasannya antara lain karena apa yang
disebut keadilan selalu menyangkut hak semua orang tidak boleh dirugikan
haknya atau secara positif setiap orang harus diperlakukan sesuai dengan
haknya.
Ada 3 prinsip pokok keadilan komutatif menurut Adam Smith, yaitu:
a. Prinsip
No Harm
Menurut
Adam Smith prinsip paling pokok dari keadilan adalah prinsip no harm atau
prinsip tidak merugikan orang lain. Dasar dari prinsip ini adalah penghargaan
atas harkat dan martabat manusia beserta hak-haknya yang melekat padanya,
termasuk hak atas hidup.
b. Prinsip
non intervention
Prinsip
non intervention adalah prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut
agar demi jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang tidak
diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam kehidupan dan kegiatan orang lain.
c. Prinsip
pertukaran yang adil
Prinsip
keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud dan
terungkap dalam mekanisme harga dalam pasar. Ini sesungguhnya merupakan
penerapan lebih lanjut prinsip no harm secara khusus dalam pertukaran dagang
antara satu pihak dengan pihak lain dalam pasar.
B. Teori Keadilan Distributif John Rawls
John
Rawls dikenal sebagai salah seorang filsuf yang secara keras mengkritik sistem
ekonomi pasar bebas, kususnya teori keadilan pasar sebagaimana yang dianut Adam
Smith. Ia sendiri pada tempat pertma menerima dan mengakui keunggulan sistem
ekonomi pasar. Pertama-tama karena pasar memberi kebebasan dan peluang yang
sama bagi semua pihak pelaku ekonomi. Kebebasan adalah nilai dan salah satu hak
asasi paling penting yang dimiliki oleh manusia, dan ini dijamin oleh sistem
ekonomi pasar.
- Prinsip Keadilan Distributif Rawls
Karena kebebasan merupakan salah satu hak asasi paling penting dari
manusia Rawls sendiri menetapkan kebebasan sebagai prinsip pertama dari
keadilannya berupa, "Prinsip Kebebasan yang Sama". Prinsip ini
berbunyi "Setiap orang harus mempunyai hak dan sama atas sistem kebebasan
dasar yang sama yang paling luas sesuai dengan sistem kebebasan serupa bagi
semua". Ini berarti pada tempat pertama keadilan dituntut agar semua orang
diakui, dihargai, dan dijamin haknya atas kebebasan secara sama.
- Kritik atas Teori Rawls
Teori Rawls kendati sangat menarik dan dalam banyak hal efektif
memecahkan persoalan ketimpang dan kemiskinan ekonomi mendapat kritik tajam
dari segala arah khususnya menyangkut prinsip kedua, Prinsip perbedaan.
Kritik yang paling pokok adalah bahwa teori Rawls khususnya prinsip
perbedaan malah menimbulkan ketidak adilan baru :
Ø
Prinsip tersebut membenarkan ketidak adilan karena
dengan prinsip tersebut pemerintah dibenarkan untuk melanggar dan merampas hak
pihak tertentu untuk diberikan kepada pihak lain
Yang lebih tidak adil lagi adalah bahwa kekayaan kelompok tertentu yang diambil pemerintah tadi juga diberikan kepada kelompok yang menjadi tidak beruntung atau miskin karena kesalahanya sendiri.
Kasus
I .
Masalah
etis yang timbul yaitu dengan sengaja melakukan bisnis tidak etis karena
mengandung
Bahan Kimia Obat yang berbahaya dan memberi dosis yang berlebih.Tidak
transparansi
dalam melakukan bisnis “Indikasi sumber atau indikator zat kimia tidak
dicantumkan
dalam kemasan”. Dan seharusnya zat yang ada dijamu cina tersebut memakai
bahan-bahan yang benar-benar bereaksi atau berefek jangka Panjang.
Kasus
II.
a.
Menurut saya tergantung dari cara penanganannya,
jika para pengusaha menerapkan system reboisasi menurut saya baik saja karena
tidak besar kemungkinan kita juga butuh dari bahan dasar pohon tersebut dirubah
menjadi barang-barang yang bermanfaat. Seperti kertas, tissue, dan furniture
rumah.
b.
Membuka lahan dengan membakar menjadi pilihan
favorit, kata Herry, karena murah dan cepat. Sedangkan, kalau menggunakan
cara-cara pengolahan lahan seharusnya, biaya mahal, terlebih di laham gambut,
akan lebih sulit. “Di lahan gambut sulit bawa traktor ke lapangan, pasti
amblas.” Bakarpun jadi pilihan. Dia menjabarkan penyebab dorongan kuat
pembakaran lahan terjadi. “Ada rente ekonomi kebakaran lahan.” Dari temuan
lapangan, harga lahan satu hektar, kalau belum dibakar Rp1,5 juta. Harga lahan
tebas dan tebang Rp8, 650 juta. “Anggota kelompok tani menebas. Ada surat
keterangan dari kepala desa.” Harga makin tinggi kala lahan dibakar, menjadi
Rp11 juta lebih per hektar. Tak heran, kebakaran terjadi setiap tahun seperti
di Kalimantan dan Sumatera.
c.
Dampak Terhadap Sosial, Budaya, dan Ekonomi.
Kebakaran hutan memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan sosial,
budaya, dan ekonomi yang diantaranya meliputi:
d.
*
Terganggunya aktivitas sehari-hari; Asap yang diakibatkan oleh kebakaran
hutan secara otomatis mengganggu aktivitas manusia sehari-hari, apalagi bagi yang aktivitasnya
dilakukan di luar ruangan.
*
Menurunnya produktivitas; Terganggunya aktivitas manusia akibat
kebakaran hutan dapat mempengaruhi produktivitas dan penghasilan.
* Hilangnya
sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan; Selain itu, bagi
masyarakat yang menggantungkan hidup dari mengolah hasil hutan, dengan
terbakarnya hutan berarti hilang pula area kerja (mata pencarian).
*
Meningkatnya hama; Kebakaran hutan akan memusnahkan sebagian spesies dan
merusak kesimbangan alam sehingga spesies-spesies yang berpotensi menjadi hama
tidak terkontrol. Selain itu, terbakarnya hutan akan membuat sebagian binatang
kehilangan habitat yang kemudian memaksa mereka untuk keluar dari hutan dan
menjadi hama seperti gajah monyet dan binatang lain.
*
Terganggunya kesehatan; Kebakaran hutan berakibat pada pencemaran udara
oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan lain-lain dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan manusia, antara lain infeksi saluran pernafasan, sesak
nafas, iritasi kulit, iritasi mata, dan lain-lain.
*
Tersedotnya anggaran negara; Setiap tahunnya diperlukan biaya yang besar
untuk menangani (menghentikan) kebakaran hutan. Pun untuk merehabilitasi hutan
yang terbakar serta berbagai dampak lain semisal kesehatan masyarakat dan
bencana alam yang diambilkan dari kas negara.
*
Menurunnya devisa negara. Hutan telah menjadi salah satu sumber devisa
negara baik dari kayu maupun produk-produk non kayu lainnya, termasuk
pariwisata. Dengan terbakarnya hutan sumber devisa akan musnah. Selain itu,
menurunnya produktivitas akibat kebakaran hutan pun pada akhirnya berpengaruh
pada devisa negara.
d. Penggunaan istilah Hutan Tidak Terbakar yaitu
lebih tepat artinya untuk kebakaran hutan bukan dari faktor alam melainkan
faktor manusia.
e. iya benar, Menurut saya memuat sanksi untuk yang
melakukan land cleaning untuk perusahaan-perusahaan tersebut.
f. Penegakan hukum sangatlah lemah karena masih
banyak dan marak kasus tentang pembakaran hutan yang belum terselesaikan.
g. Gerakan Nasional jadilah peran pembakar hutan
itu adalah musuh bangsa yang harus di hentikan.
Kasus
III.
1.Menurut
saya Mr.Thomas tidak mengindahkan isu
tanggung jawab dalam manajemen departemennya karena dia tidak memberikan
kenyamanan bagi para karyawannya.
2.
Benar Mr.Thomas mengatakan memaksimalkan laba dengan cara apapun.
3.
Benar Mr.Thomas mendeskripsikan wanita dengan menyatakan bahwa wanita telah
terbukti sangat ofensif (secara seksual) di area meja dan kantor.
4.Yang
menjadi potensi biaya Mr.Thomas yaitu kepatuhan Mr.Thomas dalam memaksimalkan laba
dengan cara apapun.
Kasus
IV.
Permasalahan
etis yang muncul yaitu dengan sengaja membeli barang bajakan yang dapat
merugikan negara dengan itu juga tanpa disadari mereka sudah menjadi seorang
pembajak dan menipu publik dengan tindakan tidak etis mereka. Dengan membeli
barang bajakan tidak hanya merugikan negara tetapi juga merugikan seseorang
yang sudah susah payah menuangkan ide kreatifnya dan berakhir tidak dihargai
karena banyak yang bajak, hal itu sangat tidak diperbolehkan dan sangat
dilarang ada hukum yang berlaku dalam proses pembajakan tersebut.
Komentar
Posting Komentar